Thursday, October 9, 2014

Filosofi

Ada gelas berisi air dan ditanyakan bagaimana bentuknya? Jawabannya dapat macam-macam tergantung dari sisi mana kita melihat.  Jika dilihat dari atas, mungkin berbentuk lingkaran kaca dan tengahnya ada air.  Mirip sumur yg dilihat dari atas, ganya saja lingkarannya bukan dari beton tetapi dari kaca.  Mereka yang melihat dari samping, mungkin tampak sangat indah. Apalagi gelasnya gelas yang ada pegangan seperti yang biasanya dipakai bule minum wiski.

Air dalam gelas itu hanya setengah. Bagaimana kita menyebut dan memberi komentar?  Juga macam-macam. Kita dapat menyebut isinya hanya setengah jadi perlu ditambah.  Dapat juga disebut isinya sudah setengah jadi jangan ditambah. Atau isinya tinggal setengah, mungkin sudah diminum orang.  Dan sebagainya?

Apa yang dapat dipetik dari paragraf di atas?  Respon kita terhadap sesuatu fenomena tergantung sudut pandang yang kita gunakan.  Jadi metapora orang buta meraba gajah (yg katanya yang memegang kakinya berpendapat gajah itu seperti pohon bamboo besar, yang memegang ekornya mengatakan gajah itu seperti kemucing), tidak hanya terjadi pada orang buta.  Orang melek-pun dapat berbeda sudut pandang terhadap baran atau fenomena yang sama.

No comments:

Post a Comment