Thursday, April 30, 2015

Mengenal Fimosis

Fimosis : Apakah berbahaya ?

dr Hermanto, SpB, SpBA.

Dalam praktek sehari hari bayi atau anak laki laki sering diperhatikan orang tuanya mengalami demam, padahal tidak ada infeksi atau radang tenggorokan, tidak ada batuk atau pilek, atau tidak infeksi saluran pernapasan akuta. Begitu pula masalah makan minum, buang air kecil dan besar lancar, tidak diare ataupun sembelit. Kelainan yang menyebabkan deman selain saluran pernafasan dan saluran pencernaan adalah saluran kemih, yang paling mudah terlihat adalah daerah kelaminnya.
Ujung penis (glands penis) pada bayi memang masih tertutup kulit prepusium yang masih lengket, tidak mudah ditarik, seperti anak yang sudah besar. Kondisi muara saluran kemih yang sempit dan tertutup kulup dinamakan fimosis.

Apakah fimosis merupakan kelainan yang normal ?
Ya, merupakan kondisi yang normal pada anak bayi dan anak balita, bilai dengan bertambahnya usia, kulit prepusium yang lengket ke glands penis akan terlepas semua dengan sendiri nya sampai usia 7-8 tahun. Ujung penis tak tampak tanda peradangan, tidak nyeri atau bengkak, tidak ada jaringan parut. Bila sampai usia pubertas (akil balig) masih menutup dinamakan fimosis patologik (kejadian ini satu sampai 5 %).

Bagaimana fimosis merupakan kelainan yang tidak normal (patologis )?
Apabila penyempitan ujung preputium (kulit pembungkus penis / kulup) disebabkan oleh fibrosis (jaringan parut yang menebal ) pada ujung prepusium akibat adanya radang . Pada kondisi ini prepusium tidak bisa ditarik karena kaku dan lengket, sampai usia pubertas tetap sempit.
Peradangan seperti balanopostitis (balanitis) yaitu radang pada kepala penis (glands)dan kulitnya. Gejala pada fimosis ini adalah balanitis kronik atau berulang dan kesulitan berkemih.
Balanitis sukar disembuhkan dengan pembersihan biasa pada glands penis dan kulitnya. Tentunya bisa menyebabkan retensi smegma (kotoran berwarna putih akibat bercampurnya sisa urine, bakteri, sel sel mati sekitar glands penis) akan berperan pada proses kelainan ini.
Resiko keganasan atau kanker kulit glands penis atau permukaan dalam prepusium, meningkat pada anak yang fimosis di usia tuanya, bila tidak disirkumsisi (sunat).

Apa Gejala dan tanda Fimosis ?
Umumnya berkemih tidak terganggu pada fimosis, tetapi kadang lubang kemih begitu kecil dan sempit sehingga penderita sukar berkemih. Kadang melebar seperti balon ditiup, ketika berkemih air kemih terlebih dahulu keruang antara glands penis dan kulit prepusium. Pancaran air kemih kecil dan panjang. Saat ereksi kadang terasa nyeri, kemih berdarah (hematuria), infeksi saluran kemih dan nyeri pada prepusium.

Bagaimana cara penanggulangan fimosis ?
Dalam kepustakaan fimosis yang sering meradang dan bengkak, bisa ditanggulangi dengan salep anti peradangan, tetapi bila sering kambuh dan sering tejadi balanitis sebaiknya disirkumsisi.

Apakah ada penyakit lain menyerupai fimosis ?
Ya, pada saat ibu terlalu kuat menarik kulit prepusium fimosis, sehingga kulit dipaksa lepas dari glands penis akan mencekik glands, kondisi ini disebut parafimosis. Parafimosis merupakan kondisi yang berbahaya, yang dapat menyebabkan glands penis yang tercekik kulit akan membengkak dan kebiruan, karena aliran darah tersumbat, bayi atau anak akan kesakitan.. Darurat ! harus segera ke IGD/dokter untuk dibebaskan atau sirkumsisi. Kelainan lainnya adalah penyempitan pada lubang keluar saluran kemih (striktur meatus uretra) tanpa disertai fimosis.

Simpulan: pasien dengan fimosis jarang memerlukan sirkumsisi darurat atau harus segera dibawa ke IGD. Buat orang tua harus sering membesihkan alat kelamin, jangan sampai terjadi infeksi. Indikasi sunat selain agama atau kepercayaan, juga untuk pengobatan seperti pada fimosis patologik, atau parafimosis, untuk pencegahan kanker kulit penis.

Sumber: Room for Children

Friday, April 3, 2015

Jogja Istimewa (1)

Jogja,, Jogja,, kota istimewa,,,,

Jogja terbentuk dari rindu, , dan angkringan ditambah persahabatan dan kenangan. 

Amboi, aku memang bisa dibilang belum terlalu sering ke Jogja masih bisa dihiting jari. Tapi setiap moment ke Jogja memang selalu membawa kenangan dan keistimewaan tersendiri.

Aku ingat betul, awal ke Jogja itu ketika kelas tiga SMP saat study tour. Seperti tour pada umumnya setiap kali ke Jogja pasti akan keliling Borobudur, Prambanan, Parisnya Jogja a.q.a pantai Parangtriris dan diakhiri dengan wisata belanja di Malioboro. Awal berangkat kunjungan temenku, Ribut, yang paling jail dulu waktu kelas satu tapi sempet berdarah kepalanya gak sengaja gara-gara aku :D, maboknya gak ketulungan dari awal berangkat sampai teler. Aku duduk di dekat pintu depan, berasa kayak kondektur, dekat guru Seni. Semua menyenangkan dan berjalan lancar sampai pada akhirnya, pas mau pulang Sigit, sepupuku, kehilangan kameranya. Waktu itu masih pake roll film merk Fujifilm kalau tidak salah. 

Sebetulnya, aku gak tau persis gimana kejadiannya, kamera itu pindah-pindah tangan. Aku sih gak memegangnya karena aku cukup sadar diri itu barang mahal. Situasinya memang lumayan crowded, karena pas teman-teman pada selesai belanja dan foto-foto mereka berjejalan masuk bus barengan dengan pedagang asongan yang menjajakan dagangan. Meski sebenarnya sudah dilarang, tapi tetap memaksa mereka. Memang sih, waktu itu aku sempat mendengar mereka menitipkan kamera tapi aku gak terlalu ngeh karena sibuk beberes. Aku juga tidak tahu pastinya dimana mereka menaruh kameranya.

Begitu pas bus sudah jalan atau sudah sampai di sekolah gitu yah baru sadar dia kalau kameranya tidak ada. Aku juga tidak paham, tapi semua orang seolah menyalahkan aku dan menuduhku menghilangkannya. Meskipun aku sepupunya tentu saja aku tidak enak hati, apalagi aku tidak punya cukup biaya untuk mengganti biayanya. Terlebih lagi, rasanya kurang fear kalau hanya aku yang menggantinya karena kamera itu pindah-pindah tangan. Bisa kameranya terjatuh ketika diletakkan di tas di dekat pintu masuk depan bus atau ada yang "mengambilnya". Namun, semua itu sudah berlalu mudahan sudah saling mengikhlaskan yah :) 


Tips Memilih Beras

Sebenarnya penasaran bin bingung sih yah. Ceritanya abis beli beras 10 liter di Acil langganan. Biasanya sih beras aman ajah dan selalu dapat diskon setiap pembelian. Tapi kemarin itu, gak biasanya beras yang aku beli beberapa hari tiba-tiba berubah warna menjadi kehitaman, buanya juga agak apek. Namun, sampai terakhir kali masak masih enak dan aman diperut.

Sayangnya aku belum sempat ke tempat Acil untuk minta klarifikasi (ecieh). Iyah ini penting karena menyangkut tanggung jawab penjual dan kepuasaan konsumen. Mudahan ini tidak berbahaya dan karena salah teknis. Bukan karena beras raskin yang dikomersilkan. FYI, Acil ini biasanya kulakan langsung dari petani soalnya. Positif thinking saja sambil tetap mutar otak untuk menyiasati beras yang masih sisa sekitar lima liter lagi.

Ke depan, agar lebih hati-hati lagi, mengutip dari sebuah web, maka berikut adalah beberapa cara untuk memilih beras :

Beras yang baik berwarna putih, tetapi tidak terlalu putih transparan.

Beras yang baik tidak berbau apek. Untuk itu, sebaiknya Anda mencium beras sebelum membelinya.

Beras yang baik jika digigit terasa keras dan tidak rapuh. beras yang rapuh biasanya mengandung air. Beras yang banyak mengandung air ini tidak tahan lama jika disimpan. Hal ini disebabkan ulah pengusaha beras yang nakal membasahi beras untuk menambah berat beras.

Beras yang baik jika dirasa tidak pahit. Rasa pahit ini biasanya disebabkan oleh adanya bahan pemutih yang sangat berbahaya bagi kesehatan Anda.

Beras yang baik jika diremas dan dilepaskan lagi tidak menempel di tangan Anda. Beras yang menempel di telapak tangan Anda biasanya mengandung zat pelicin yang kurang baik bagi kesehatan Anda.

Sebagian beras yang putih memiliki kandungan gizi lebih rendah karena warna putih beras ini diperoleh dengan cara menggiling beras dua kali dengan mesin.

Sebagian beras yang putih mengatndung zat berbahaya karena ada sebagian orang yang menggunakan zat pemutih untuk memutihkan beras. 

Source: thecrowdvoice.com

Flight to Jogja

Akhir Maret nan memesona tahun ini. Gahas Family mengadakan gathering di Jogja bertepatan dengan acara Wisuda adik Bungsu kami di UIN Sunan Kalijaga. Adik bungsu kami lulus berjamaah dengan suaminya, uniknya suaminya yang seorang hafidz Quran lulus dengan predikat cumlaude lulusan prodi Sejarah Kebudayaan Islam. Yeay congratulation yah,, barokallaah :)

Ceritanya aku ambil cuti satu hari kerja demi agenda ini dengan asumsi lebaran tidak dapat silaturahim dan kumpul dengan Bani Gahas di Pamekasan dan keluargaku di Bojonegoro. Ini pun mendadak sebenarnya, jadi agar tidak kehilangan moment saya ambil cuti. Jumat sore kami bernagkat dari Syamsoedin Noor airport menuju Adi Sucipto. FYI, ini adalah penerbangan kali pertama ke Jogja saat senja. Dalam penerbangan itu, aku membawa batita dan mendapat jatah kursi di samping jendela. Amboi, panoramanya indah sekali dari dalam kabin pesawat.

Cuaca begitu cerah sore itu, hingga aku dan Gaza dapat menikmati bongkahan awan putih yang menggantung anggun di langit seolah ringan seperti kapas. Perlahan, waktu mengantar senja kemudian berganti malam. Ketika, maghrib Gaza sudah tertidur pulas dalam pelukanku karena sebelum take off sengaja kami biarkan puas bermain. Sesekali kantuk juga menyerangku, tapi aku mencoba bertahan untuk tidak melewatkan kesempatan langka ini. 

Perlahan, awan-awan putih itu tidaba-toba tidak terlihat kemudian muncul seberkas sinar di ujung sana. Subhanallah, bahkan Venus pun terlihat begitu lebih jelas dari kabin pikirku. Awalnya hanya ada satu sinar dan benar-benar terlihat seperti Venus. Mataku berbinar-binar menceritakan itu kepada suamiku yang duduk disampingku. Suamiku, seperti biasa, responnya biasa saja tapi terlihat keningnya agak berkerut seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku sedang larut dan tenggelam mengagumi ciptaan Tuhan dengan tak heti-hentinya mnegucap syukur. Hingga kemudian cahaya-cahay lainnya yang nampak seperti bintang bermunculan satu-satu. Daan, akupun jadi curiga jadi sebenarnya itu venus, bintang, atau cahaya lampu kapal yang sedang berlayar di laut Jawa.

Suamiku agaknya menangkap keraguanku dan sponta tertawa. hahahahaha. Cahaya-cahaya itu berpendar dengan cantiknya seperti gugusan-gugusan bintang. Sehingga tanpa sadar akupun terperdaya olehnya. Aku amati dengan jeli sekali lagi mencoba meyakinkan diriku sendiri sambil bertanya-tanya kenapa tidak terlihat pergerakannya kalau itu lampu kapal. Aha, terang saja burung besi itu terbang lebih kurang 35.000 ribu kaki dalam kondisi gelap. Lalu, perlahan lampu-lampu itu terlihat seperti berderet pertanda bahwa sudah mendekati garis pantai Laut Jawa. 

Untunglah, hanya aku dan suamiku yang tahu tentang rahasia seru ini. Tentu saja sambil berharap penumpang lain yang duduk di kursi depan dan belakangku tidak mendengarkan percakapan kami. Oia, waktu berangkat kami berbarengan dengan rombongan tim-tim dari angkatan darat setelah sehari sebelumnya megadakan pertemuan di gedung Sultan Surianyah, Banjarmasin.

Inilah salah satu hal mewah yang aku sukai dari setiap perjalananku. Hobi travelling selalu membawa banyak ilmu dan kenangan yang tiada tara dan tak terduga. Semoga ke depan diberikan kesempatan yang lebih baik lagi. Aamiin.

Tips Merawat Baju Pesta

Morning Girls and Mommies,, 
Pada hobi ke pesta yah saya sih sebenarnya tidak terlalu suka pesta lebih suka ngumpul buat makan ajah atau nongkrong sambil sharing-sharing. Namun, bukan berarti tidak punya koleksi baju pesta loh yah. Meskipun tidak banyak dan tidak terlalu meriah yang full payet atau model bling-bling nan lebay ada beberapa koleksi yang saya punya dengan model yang simpel dengan warna-warna yang aku banget.

Sebenarnya tips ini dapat dari Ivan Gunawan a.q.a Mak Igun sih. Jadi, pertama, kalau abis mengenakan baju pesta tidak perlu langsung atau sering-sering dicuci biara tetap awet dan terjaga kaulaitasnya. Cukup diangin-anginkan saja. Kedua, jika kerah baju terkena bedak cukup dikucek sperlunya ditempat yang terkena noda. Sebaiknya menggunakan detergen cair lebih hemat dan tidak menguras tenaga. Ketiga, kadang baju terasa bau atau agak apek yah. Untuk menyiasati ini sediakan alkohol secukupnya yang dicampur dengan air di dalam wadah spray, kemudian semprotkan seperlunya. Campuran alkohol dan air ini sebaiknya hanya diracik ketika akan digunakan agar alkohol tidak habis menguap. 

Demikian, tips hari ini semoga membantu yah Dears :)