Monday, March 23, 2015

Lonely

Ada saatnya hati ini kosong entah apa sebabnya
Ada saatnya merasa sendirian di dalam hiruk pikuk keramaian
Entah keadaan itu disengaja atau hanya firasat belaka

Ada saatnya merasa ditinggalkan
kesepian dalam kesunyian
Ada saatnya merasa diacuhkan
berada dalam posisi yang terabaikan

Rasanya menyesakkan dada

Wednesday, March 18, 2015

Psikologi Warna

Sebagaimana warna pada umumnya, warna pada pakaian ternyata juga memiliki arti psikologi tersendiri. Jadi, setiap pakaian yang akan kita kenakan setiap hari dapat menentukan bagaimana psikologi kita hari itu. 
Check This Out! 
@Merah
Warna ini dipercaya dapat menarik perhatian orang, meningkatkan semangat, terkesan dramatis, cenderung kuat, dan penuh perlawanan.
@Merah Jambu
Biasa disebut pink, warna ini terkesan feminim, memberi rasa tenang, dan meredam emosi yang baik. Meski terkesan feminim, sebenarnya penyuka warna pink adalah mereka yang misterius dalam memainkan gayanya.
@Jingga
Warna ini memberi kesan enerjik, penuh percaya diri, menyukai tantangan, berambisi besar, dan senang menjadi pusat perhatian. 
@Kuning
Warna cerah ini dapat mengubah suasana hati menjadi lebih bersemangat, tampak lebih muda, dan ceria.
@Hijau
Warna ini identik dengan lingkungan, mampu membuat suasana hati menjadi lebih rilex, dan memberikan energi positif bagi diri sendiri dan orang lain.
@Biru
Seperti kejernihan warnanya, penyuka warna ini adalah sosok penyanyang dan berjiwa bebas. Mereka percaya bahwa inner beauty yang membuat seseorang cantik sepenuhnya.
@Ungu
Warna ini mengekspresikan kekuatan dan kreatifitas serta memberi kesan mewah nan elegan. Pecinta warna ungu sangat pandai dan terampil mengikuti perkembangan zaman (up to date). 
@Cokelat
Warna ini mampu menstabilkan mood dalam berbagai situasi. Ketika menggunakan warna ini seseorang terlihat dan terkesan simpel, dapat dipercaya dan diandalkan, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
@Hitam
Tak hanya pria, wanita juga sangat menggemari warna yang satu ini. Hitam memberi kesan percaya diri dan mampu menyamarkan bentuk tubuh. Pengguna warna ini juga mampu menciptakan rasa segan bagi orang yang melihatnya.
@Putih
Apabila memmerlukan ketenangan, warna yang identik dengan kesederhanaan ini akan mengubag suasana menjadi lebih damai.
@Abu-abu
Warna kontras ini menimbulkan kesan ketenangan, keteduhan, dan elegan.

Monday, March 16, 2015

Herbal Toga

Toga merupakan akronim dari Tanaman Obat Keluarga. Orang banyak menyebutnya sebagai tanaman herbal dan rempah-rempah. Aku termasuk orang yang cinta sekali dengan Toga, tetapi aku masi perlu belajar banyak hal tentang ini. Aku mulai tertarik dengan Toga sejak kecil. Ibu dan keluargaku di Jawa, tepatnya di Bojonegoro secara tidak langsung mengenalkanku pada tanaman sejuta manfaat ini. 

Sejak lama hingga kini di sekililing rumah kami di desa selalu penuh dengan Toga. Mulai dari sambung nyawa, daun dewa, kumis kucing, segala macam bumbu, daun salam, sampai tanaman-tanaman laen yang tidak aku ketahui namanya. Tanaman-tanaman misterius itu akrab sekali dengan ibuku. Mereka bahkan bisa begitu saja tumbuh dengan tangan ibuku, sedangkan jika aku yang menanamnya pasti banyak yang mati. Entahlah, penasaran juga kenapa bisa seperti itu. Akhirnya perlahan aku mencari tahu dan melakukan pendekatan dengan mereka. Saking cintanya dengan Toga ibu bahkan rela meluangkan waktu khusus setiap bepergian dimanapun beliau berada. 

Ibu punya cara yang unik memelajari Toga. Kecintaan ibu terhadap Toga barangkali menurun juga dari nenek dan moyang kami. Yang aku ingat mereka semua pecinta jamu tradisional. Mengambil Toga dan meracik sendiri untuk menjaga kesehatan keluarga kami, dari bayi hingga lansia. Bangga memiliki ibu dan keluarga pecinta Toga. Ayahku pun memiliki hobi yang sama. Termasuk suamiku dan saat ini sedang istiqomah balajar dan menularkannya kepada Gaza.

Saat ini masih belajar sambil jalan masih sekedar hobi selaen kecintaanku pada sejarah, arkeologi, dan antropologi pastinya. Tentu saja yang masih susah adalah mengenal lebih detail nama latin dari masing-masing jenis Toga. Biar begitu tetap saja menyenangkan karena namanya unik ditambah istilah yang beda-beda setiap daerah yang ada di Indonesia. Mudahan suatu saat anti dapat serius menekuninya. Kadang suka iri sama ahli-ahli botani tapi pada faktanya ibu-ibu rumah tangga juga tak kalah hebatnya. Intinya ada kemauan untuk melajar insyaallah Tuhan akan memampukan dengan ridho-Nya. Bersyukur hidup di Indonesia dan menyenangi hal-hal seperti ini. Mudahan nanti juga diringi dengan kebiasaan hidroponik dan memaksimalkan lahan pertanian dan perkebunan di desa.

Impian terbesarku adalah membuat desa wisata yang memiliki apotek hidup di dalamnya dan memiliki istana anak yatim yang memberdayakan orang-orang di dalamnya.

Arang untuk Baju

Hahaha agak absurd kayaknya judulnya yah :D
Btw ide ini timbul secara tidak sengaja. Awalnya pas lagi sibuk beberes rumah tiba-tiba nemu sekantong arang di bawah rak piring. Ternyata itu arang sisa dari ibu pas masih menemani aku lahiran di Banjar. Tadinya mau aku buang karena memang tidak ada rencana mau diapain. Namun seperti biasa, Babah a.q.a suamiku tercinta biasanya melarang aku membuang barang-barang di rumah dan akan mendaur ulang barang-barang tersebut. Bangga juga punya Babah kayak begitu hohoho
Akhirnya, aku lanjutin beberes rumah dan aku bersihkan sekantong arang tadi. Tak disangka, malamnya pas lagi asyik update informasi di sosmed nemu informasi tentang kebiasaan orang Jepang yang memanfaatkan arang untuk pakaian mereka. Maksudnya mereka biasanya mengambil beberapa arang dan menggantungnya di dalam lemari pakaian. Mereka percaya arang mampu menyerap racun, jamur, dan bau yang tidak sedap di dalam lemari pakaian. Apalagi jika lemari pakaian tersebut terbuat dari kayu. 
That's briliant! Tuhan selalu memberikan jawaban atas kegundahan ini pada waktu yang tepat, bahkan tidak disangka-sangka caranya. Akhirnya, eksperimen pun mulai dilakukan. Tentu saja kami sebagai partner yang baik di dalam  keluarga berdiskusi terlebih dahulu. kebetulan di kamar mandi ada bekas tempat kamper yang tidak terpakai. Berhubung kain agak susah ditemukan, alhasil tempat kamper itu adalah pasangan yang pas bagi arang. Ngecomblangin kisahnya ahahaha :D
Cara ini terbilang mudah dan murah dilakukan, apalagi bagi kami orang perantauan yang harus berhemat dalam segala hal. cara ini juga cukup efektif diterapkan pada musim hujan seperti ini, saat tiba-tiba lemari sudah dipenuhi jamur dan bau apek. Jauh sebelum kampanye global warming didengungkan, orang-orang seperti kami pun orang-orang di daerah atau yang aware dan peduli dengan lingkungan sudah menerapkan hal semacam ini terlebih dahulu. Ini sebenarnya hanya satu hal kecil yang kami lakukan sebagai bentuk rasa peduli dan cinta kami terhadap lingkungan dan bumi Allah :) 
Aku secara pribadi juga memelajari hal ini dari ibuku dan ibu mertuaku. Gen dan hobi itu menurun dengan baik kepadaku, termasuk kecintaanku terhadap toga. Ah, mimpi untuk memiliki kebun toga dan melestarikan jamu dan obat herbal masih belum terwujud. Pelan-pelan sambil merintis  mudahan dimudahkan Allah. Aamiin..