Thursday, October 9, 2014

Fiksi tentang Kepedulian

Sepasang suami istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam,“Hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?”
Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak,
“Ada perangkap tikus di rumah!… di rumah sekarang ada perangkap tikus!….”Ia mendatangi teman2nya dan berteriak.
Tikus: "Hai ayam. Ada perangkap tikus di rumah!”
Sang Ayam berkata: “Tuan Tikus. aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku”
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing.
tikus: "Hai tuan kambing. dirumah ada perangkap tikuss..!!"
Sang Kambing pun berkata: “Aku turut bersimpati…tapi tidak ada yang bisa aku lakukan..”
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
”Maafkan aku, tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu ular.
Tikus: "Wahai tuan Ular, dirumahku ada perangkap tikus.. teman-temanku tak mau peduli dengan ku.."
Sang ular berkata,: “Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku. Sudahlah tikus.. jika kamu terperangkap, terima sajalah nasibmu.."
Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dngan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri. Suatu malam, tikus selalu berhati-hati dalam mencari sisa-sisa makanan di rumah.
Hingga suatu hari pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang tersangkut perangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah.
Walaupun sang Suami smpat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan karena sang istri sempat tergigit ular.
Sang suami harus membawa istrinya ke rumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang, namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya (kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya. Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu mnyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan sebagai sedekah orang-orang yg melayat.
Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan.. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi...
SUATU HARI.. KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA, MAKA PIKIRKANLAH SEKALI LAGI.
Indahnya hidup bukan dari seberapa banyak orang mengenal kita, akan tetapi dari sberapa banyak orng bisa bahagia mengenal kita. Tak usah berpikir terlalu jauh untuk membuat orang terdekatmu bahagia tengok saja kapan kita kita mampu membuat mereka tersenyum bahkan tertawa.
Maka bantulah urusan orng sekitar kita, maka insyaAlloh Dia (Alloh) akan membantu dan mempermudah urusan kita.

No comments:

Post a Comment