Monday, January 17, 2011

CyBeR DiaRy


d         JaNuaRy 2010
Hujan,, tetesan air mata langit itu, setahun lalu, membahana sepanjang malam pergantian tahun. Selayang, pikiranku melayang pada malam yang sama setahun lama. Hujan yang sama mewarnai dan menemani malam ini bersama De’e. rasanya tidak enak badan sebenarnya, tapi entahlah kakiku terhentak hingga mengantarkan langkahku untuk menemuinya. Semua masih misteri waktu itu, hingga malam itu. Aku percaya perasaan kami sama. Mengalun meritma seirama hujan. Hanya tak pernah sekalipun sedikit saja rasa itu tersirat tidak secara kasat mata. Bagai hujan semua mengalir menjuntai berderai. Tak jelas. Tanpa bekas. Apakah itu rintih ranjana,rona kebahagiaan, nada kebimbangan, atau goresan luka perih yang mengiris. Perih dan sakit. Semua tetap tidak pernah jelas,,
Tapi selalu ada kehangatan disela nyanyian hujan malam itu. Sebuah senyum. Sebentuk ucapan kata manis dan pelukan erat sebelum akhirnya kami berpisah. Sebenarnya kakiku enggan melangkah pulang. Hujan sudah menahanku juga perasaanku, tapi tidak olehnya. Mengapa?? Mengapa?? Mengapa?? Selalu saja kata itu menggaung di kepala, menggema ketika malam menjelma sunyi. Saat hujan tak sedang bertandang. Mengapa dan selalu mengapa??
Aku juga heran tidak pernah memunculkan kata Tanya lainnya. Masih saja aku tidak mau beranjak darinya. Masih saja menoleh ketika hendak melangkah pulang. Dan pada detik terakhir, De’e mengerti maksudku yang sejatinya kami sudah saling tahu. Sebelum aku benar-benar melangkah pergi, De’e memberikan kecupan hangat di keningku. Sekejap dingin alam itu berubah menjadi suasana malam api unggun nan syahdu. Akupun menutup akhir tahun itu dengan senyum penuh harap untuk tahun berikutnya. Dengan tidak bersama De’e lagi, itulah pilihanku. Good bye De’e,, for long,, I’m sorry good bye,,

-setahun mengenang De’e-

No comments:

Post a Comment