Friday, April 15, 2016

Review Kung Fu Panda 3



Film Kung Fu Panda 3 merupakan film keluarga yang sarat pembelajaran, terutama bagi para orang tua dan guru sebagai pendidik. Film yang disutradai Jennifer Yuh Nelson ini patut dijadikan referensi untuk memperkaya dunia pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa analisis dari Film Kung Fu Panda 3:
|  Quotes Kung Fu Panda 3
1)      “If you only do what you can do, you’ll never be more than you are now” (Master Shifu)
2)      “I’m not trying to turn you into me; I’m trying to turn you into you” (Master Shifu)
3)      “You guys, your real strength comes from being the best ‘you’ you can be. So who are you? What are you good at? What do you love? What makes you, ‘you’? (Po)
4)      “There is always something more to learn, even for a master” (Master Oogway)
5)      “When will you realize? The more you take, the less you have” (Master Oogway)

Berdasarkan cuplikan quotes di atas, impelementasi di dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui:
|  Curriculum Development
“If you only do what you can do, you’ll never be more than you are now” (Master Shifu)
Quote ini disampaikan Master Shi Fu kepada Po ketika Po mengalami kekacauan latihan Kung Fu pertamanya bersama The Furious Five. Kekacauan ini terjadi karena Po menuntut siswanya agar menjadi sesuai kemauannya. Dalam pembelajaran, khususnya pengembangan kurikulum, dalam hal ini stimulus minat dan bakat, seringkali orang tua dan guru menuntut anak menjadi seperti dirinya. Padahal tugas orang tua dan guru bukanlah menuntut anak atau siswa mengikuti kemauannya atau menjadi seperti dirinya. Orang tua dan guru perlu belajar memahami potensi siswa dan membantu anak mengoptimalkan potensinya.
Quote ini juga berarti bahwa untuk menyadari potensi diri kita yang sesungguhnya, penting bagi diri kitn untuk challenge your self dengan tantangan yang lebih menantang. Misalnya dengan menantang diri untuk keluar dari comfort zone yang selama ini membuat kita zaman. Dengan tantangan atau zona baru kita akan termotivasi untuk survive dan lebih mendayagunakan kemampuan diri.



“I’m not trying to turn you into me; I’m trying to turn you into you” (Master Shifu)
Sejalan dengan quote sebelumnya, Master Shi Fu berusaha menjelaskan kepada Po bahwa penting untuk menjadi diri sendiri dan menyadari bakat dan minat diri sendiri. Dalam hal ini, siswa biasanya masih mengalami kebingungan dalam memahaminya. Untuk itulah diperlukan peran penting guru dalam mengidentifikasi kualitas unik yang dimiliki setiap siswa. Setiap siswa diajarkan dan didik untuk menjaga keunikan dirinya, mengerti kekuataan alaminya, dan mengeksploitasi keunikan dan kekuatan itu sebaik-baiknya. Kemampuan ini seharusnya dimiliki oleh setiap pendidik agar benar-benar teliti dan tidak asal melabeling siswanya.

|  Teaching Methodology
 “You guys, your real strength comes from being the best ‘you’ you can be. So who are you? What are you good at? What do you love? What makes you, ‘you’? (Po)
      Quote ini disampaian Po kepada para panda ketika melakukan persiapan bertempur melawan Kai. Ketika Po telah mencoba segala cara untuk melatih dan menyiapkan pasukannya hingga menemui jalan buntu, Po akhirnya menyadari makna misinya menjadi seorang guru. Po tidak lagi mengulangi cara yang digunakan pada latihan Kung Fu pertama bersama The Furious Five. Tiba-tiba ia mneyadari hal penting dalam pengamatannya selama ini, bahwa setiap panda memiliki kegemarana unik dalam dirinya. Po akhirnya meminta setiap panda melakukan hobby masing-masing. Tidak lupa Po memberikan umpan balik sehingga setiap panda tahu apa yang masih perlu dikembangkan lagi.
      Saat di Desa Rahasia, Po juga menggunakan metode pembelajaran yang berbeda ketika melatih anak-anak kecil dalam kelas Introduction to Kung Fu. Teknik inilah yang mulai pudar digunakan dalam dunia pendidikan. Po tidak langsung mengajarkan dasar gerakan Kung Fu, tetapi memilih untuk mendongeng (story telling). Ia menceritakan teman seperguruanya yaitu The Furious Five yang terdiri dari Master Mantis, Master Viper, Master Crane, Master Tigress, dan Marter Monkey. Dari kisah masa lalu lima jagoan ini, murid-murid Po memelajari lima nilai penting dalam Kung Fu, yaitu kesabaran, keberanian, rasa percaya diri, disiplin, serta belas kasih.
      Story telling sangat efektif diimplementasikan dalam pembelajaran sejarah. Misalnya pada materi ‘Tradisi Masyarakat Indonesia masa Praaksara’ khususnya mengenai folklore yang berkembang di Indonesia. Siswa diminta untuk mendongeng mengenai folklore dan mengajukan pertanyaan serta menganalisisnya.
      Po dalam hal ini telah menerapkan metode pembelajaran yang bersifat fleksibel dan adaktif alias tidak kaku menggunakan kurikulum. Metode pembelajaraannya disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Hal inilah yang seharusnya diimplementasikan pendidik khususnya guru untuk menjadi lebih kreatif dalam menggunakan ketertarikan siswa terhadap suatu hal yang dikontekstualkan dalam proses pembelajran.
       
|  Psikologi Pendidikan
“There is always something more to learn, even for a master” (Master Oogway)
        Quote ini disampaikan Master Oogway kepada Po ketika berada di alam roh. Menjadi seorang pendidik tidak serta merta membuat diri kita menjadi hebat. Kita sebagai pendidik perlu secara berkelanjutan meng- upgrade sesuai perkembangan zaman (continues improvement). Semua orang barangkali bisa mengajar, tetapi tidak semuanya mampu mendidik dan mengajarkan ilmu kepada orang lain dengan baik dan benar. Menjadi pendidik berarti harus memhami betul siapa diri kita sendiri pun siswa kita sesungguhnya.

“When will you realize? The more you take, the less you have” (Master Oogway)
        Quote ini disampiakan Master Oogway kepada Kai sebelum akhirnya Kai mengambil seluruh kekuatan Chi-nya. Pelajaran berharga yang dapat diambil dari sini adalah bahwa keserakahan tidak membuat seseorang memiliki lebih banyak atau menjadi lebih kaya. Berbagi ilmu dan menanam kebaikan justru akan menumbuhkan kebahagian dalam diri kita untuk mendapatkan ketengan (inner peace).
        Finally, main point dari Kung Fu Panda 3 ini adalah penting untuk menjadi lebih percaya diri dan menyadari kemampuan diri kita sendiri, baik itu bakat dan minat serta potensi dan kelemahan diri kita pribadi serta mengembangkannya menjdai lebih bermanfaat.

No comments:

Post a Comment