Saat ini, hampir semua orang telah mengenal sepatu/sandal bermerk CROCS.
Model sepatu/sandal ini begitu diminati oleh semua orang dari berbagai
kalangan, mulai dari orang tua, remaja hingga balita, bahkan batita.
Baik laki-laki maupun perempuan. Bentuknya yang unik dan pilihan
warnanya yang menarik merupakan daya tariknya. Pada awalnya, CROCS
diproduksi dalam bentuk sandal-sandal di pantai dan sepatu untuk para
nelayan. Karena bahan dasarnya yang terbuat dari PCCR (Proprietary Closed-Cell Resin), CROCS memilki keunggulan dalam hal: 1) waterproof (Karenanya juga bebas bakteri dan jamur. Jangan lupa kalau bakteri bertanggung jawab atas bau-bau yang tidak enak); 2) Empuk dan nyaman dipakai karena terbuat dari bahan syntetic berbusa; 3)
Ringan karena umumnya beratnya hanya 170 gram. Oleh karena demikian
fenomenalnya jenis sepatu/sandal ini, maka sebagaimana produk-produk
laris yang lain, pemalsuan akan menyertai di belakangnya. Banyak
produk-produk tiruan dengan merk CROCS yang saat ini banyak dijual
secara offline (on the counter), maupun secara online.
Sekilas, secara fisik produk-produk palsu/tiruan tersebut sangat mirip
dengan produk CROCS yang asli. Untuk itu, agar Anda tidak salah memilih
dan membeli produk CROCS asli/original dengan yang tiruan atau KW, maka
berikut ini tipsanda.com akan menjelaskan Tips bagaimana memilih
sepatu/sandal crocs yang asli/original, sebagai berikut:
1. Bentuk Fisik bagus/rapi/tegas. Kemudian apabila ditekan, bahan terasa kaku, tidak lembek tapi empuk.
2. Warna cerah. Pada crocs palsu/tiruan/KS warnanya cenderung lebih buram/kusam daripada warna crocs yang original.
3. Di bagian bawah tapak tengah terdapat tulisan
‘CROCS’ (dengan huruf capital) diikuti ‘tm’ dengan huruf kecil, ‘size’,
‘www.crocs.com’, ‘boulder, colorado’ (boulder (tanda koma) colorado,
bukan tanda titik) serta ‘made in’ (tergantung di negara mana barang
tersebut diproduksi. Ingat, tidak ada lambang buaya sama sekali!
4. Pada bagian label kertas (hantag), tertulis jenis
sepatu (misal: malindi, tideline canvas, dsb), warna (missal: gold,
khaki, silver, dsb), size (misal: W7, M7, J1-W3 atau C12/13, bukan
ukuran standar Indonesia seperti 36,37,38). Dan perlu diingat bahwa
label kertas (hantag) ini terdiri atas 4 lembar.
5. Pada bagian tapak bawah ujung depan, sedikit
tersembunyi, terdapat huruf A-Z (Cuma satu huruf, misalnya M, N, atau B,
dan seterusnya), yang merupakan kode batch produksi.
Thank's for info
ReplyDeletesama-sama semoga berkah yah :))
ReplyDelete