Suatu hari ketika tengah mengantar Babah dan Gaza, anakku hendak ke airport, sesuatu yang tidak biasa terjadi. Sore itu, mobil yang biasa kami pakai tiba-tiba mogok dan harus diderek. Driver pun sedang ada keperluan lain semua. Jadilah, kami menggunakan mini bus, padahal isinya hanya kami bertiga, tapi berasa seperti mengantar rombongan haji :D
Kami pergi bersama driver paling bagus dan terkenal track record-nya bisa dsalam waktu singkat sampai di airport. Setengah perjalanan terlampau dengan baik, hingga tiba-tiba laju mobil menjadi perlahan, oleng, dan akhirnya keluar jalur selama dua kali. Aku yang tengah hamil trimester kedua dan tengah memangku Gaza yang sedang tertidur pulas sontak kaget. Jantungku berdegup kencang dan mulutku komat-kamit membaca sholawat. Aku berusaha tenang meskipun panik luar biasa. Alhamdulillah Babah membantu menenangkan suasana.
Driver ternyata mengantuk berat dan belum istirahat sama sekali. Sesaat laju mobil kembali normal, lalu kembali oleng dan hampir menabrak mobil di depannya. Aku mencoba mengajak driver ngobrol, tetapi sudah tidak nyambung. Masya Allah, mengerikan sekali ini. Sebentar-sebentar aku panggil nama driver-nya untuk membuatnya tersadar. "Tenang saja", kata Bapaknya. Aku pun mencoba percaya meski terus berdoa dalam hati sembari memeluk Gaza.
Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di airport. Kami berpamitan dan aku langsung turun menyegarkan mata karena entah mengapa akupun jadi ikut mengantuk. Kutawari driver untuk minum kopi, tapi dia memilih untuk istirahat sejenak di mobil. Aku pun mengiyakan dan kubiarkan dia tidur di mobil sampai terbangun dengan sendirinya. Aku mondar-mandir airport dan parkiran menghapus jenuh sambil sesekali bercengkrama dengan paman-paman tukang ojek airport dan ngemil kerupuk bersama. Ahaha moment yang hangat seolah aku adalah bagian dari mereka. Semoga lancar rezekinya yah paman-paman. Terima kasih sudah membantu ibu hamil ini. Mari saling mendoakan :)
Sejam pun berlalu. Alhamdulillah menyempatkan sholat maghrib di airport. Driver sudah terhaga dan kembali fresh. Kutawari minum dan makan sekali lagi, namun dia menolak halus dan memlihi untuk langsung pulang. Akupun senang karena bisa langsung istirahat begiru sampai di rumah nanti. Ku elus-elus perutku sambil berdialog dengan janinku. Berdoa dan memohon yang terbaik.
Alhamdulillah, dalam perjalanan pulang semua kembali seperti biasa. Sengaja aku pancing driver untuk bicara banyak hal di dalam mobil agar tidak mengantuk lagi, apalagi hari sudah malam dan melewati jalan tol yang sepi. Sebentar saja, kami pun sampai rumah dengan selamat. Selalu ada hikmah di dalam suatu peristiwa.
No comments:
Post a Comment