Well, sebenarnya tidak ada agenda mudik tahun ini karena sudah pulang Januari kemarin ketika Bapak berpulangan secara mendadak ditambah mengahdiri walimah adik ipar karena pernikahan terakhir di keluarga suami dan berhalangan hadir waktu acara wisudanya.
Mudik tahun ini terhitung agenda dadakan dan harus betul-betul putar haluan membenahi pos keuangan yang masih acak adul. Fiuh,,,, Demi ibu,, semuanya demi ibu,, maka jadilah kami mudik :)
Berhubung tiket harganya selangit dan ibu sakit, jadi saya dan suami berbagi waktu mudik. Suami dan mas Gaza pulang terlebih dahulu, sedangkan saya menyusul bersama Hope karena masih ngantor :( jadilah acara heboh-hebohan mencari nanny untuk menjaga Hope selama saya ngantor. Alhamdulillah,, embah di depan rumah bersedia pas juga bisanya hanya ketika Ramadhan karena hari kerja embah berjualan rempeyek kacang tanah.
Mudik berjalan lancar H-7 lebaran, saya naik patas karena membawa bayi. Itupun penuh berjejal, syukur ada yang mas-mas yang menawarkan tempat duduknya. Masih ada orang baik di dunia ini :D
Nah, yang justru agak riweuh adalah ketika akan kembali bekerja pasca libur lebaran. Tiket pesawat sudah dipesan sore hari dan sudah berangkat pagi selepas shubuh dari rumah. Ternyata macet total di Surabaya karena ada perbaikan gorong-gorong. Alhamdulillah, masih terkejar meski waktu mepet sambil ngos-ngosan dan perut keroncongan hahahaha
Sampe di pesawat, saya naik maskapai merah karena pilihan waktu yang lebih banyak. Maspakai lain terbatas waktu penerbangannya. Entah kenapa sejak take-off sampai landing di dalam pesawat guerah banget seperti naik bus ekonomi, padahal AC di dalam pesawat menyala. Saya perhatikan semua penumpang kipas-kipas menggunakan guidance book dan para bayi menangis kepanasan. Untungnya Hope pintar dan tidak rewel selama perjalanan. Akhirnya, saya inisiatif menyakan kepada pramugari dan dia hanya minta maaf atas keadaan tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut kenapa pesawat menjadi sangat panas. Sebelumnya, ketika sedang check in di counter bahkan, petugas counter berteriak dan menendang barang-barang bagasi penumpang yang sudah final call.
Ah, semoga penerbangan kita semakin lebih baik demi kenyamanan dan keselamatan. Aamiin....
No comments:
Post a Comment