Film Kung Fu Panda 3 merupakan film keluarga
yang sarat pembelajaran, terutama bagi para orang tua dan guru sebagai pendidik.
Film yang disutradai Jennifer Yuh Nelson
ini patut dijadikan referensi untuk memperkaya dunia pendidikan di Indonesia.
Berikut adalah beberapa analisis dari Film Kung Fu Panda 3:
| Quotes Kung Fu Panda 3
1) “If
you only do what you can do, you’ll never be more than you are now” (Master
Shifu)
2) “I’m
not trying to turn you into me; I’m trying to turn you into you” (Master Shifu)
3)
“You guys, your real strength comes from
being the best ‘you’ you can be. So who are you? What are you good at? What do
you love? What makes you, ‘you’? (Po)
4) “There
is always something more to learn, even for a master” (Master Oogway)
5) “When
will you realize? The more you take, the less you have” (Master Oogway)
Berdasarkan cuplikan quotes di atas, impelementasi di dalam
pembelajaran dapat dilakukan melalui:
| Curriculum
Development
“If
you only do what you can do, you’ll never be more than you are now” (Master
Shifu)
Quote
ini disampaikan Master Shi Fu kepada Po ketika Po mengalami kekacauan latihan
Kung Fu pertamanya bersama The Furious Five.
Kekacauan ini terjadi karena Po menuntut siswanya agar menjadi sesuai
kemauannya. Dalam pembelajaran, khususnya pengembangan kurikulum, dalam hal ini
stimulus minat dan bakat, seringkali orang tua dan guru menuntut anak menjadi
seperti dirinya. Padahal tugas orang tua dan guru bukanlah menuntut anak atau
siswa mengikuti kemauannya atau menjadi seperti dirinya. Orang tua dan guru perlu
belajar memahami potensi siswa dan membantu anak mengoptimalkan potensinya.
Quote
ini juga berarti bahwa untuk menyadari potensi diri kita yang sesungguhnya,
penting bagi diri kitn untuk challenge
your self dengan tantangan yang lebih menantang. Misalnya dengan menantang
diri untuk keluar dari comfort zone
yang selama ini membuat kita zaman. Dengan tantangan atau zona baru kita akan
termotivasi untuk survive dan lebih
mendayagunakan kemampuan diri.
“I’m not trying to turn you into me; I’m trying to
turn you into you” (Master Shifu)
Sejalan dengan quote sebelumnya, Master Shi Fu berusaha
menjelaskan kepada Po bahwa penting untuk menjadi diri sendiri dan menyadari
bakat dan minat diri sendiri. Dalam hal ini, siswa biasanya masih mengalami
kebingungan dalam memahaminya. Untuk itulah diperlukan peran penting guru dalam
mengidentifikasi kualitas unik yang dimiliki setiap siswa. Setiap siswa
diajarkan dan didik untuk menjaga keunikan dirinya, mengerti kekuataan
alaminya, dan mengeksploitasi keunikan dan kekuatan itu sebaik-baiknya. Kemampuan
ini seharusnya dimiliki oleh setiap pendidik agar benar-benar teliti dan tidak
asal melabeling siswanya.
|
Teaching Methodology
“You guys, your real strength comes from being
the best ‘you’ you can be. So who are you? What are you good at? What do you
love? What makes you, ‘you’? (Po)
Quote ini disampaian
Po kepada para panda ketika melakukan persiapan bertempur melawan Kai. Ketika
Po telah mencoba segala cara untuk melatih dan menyiapkan pasukannya hingga
menemui jalan buntu, Po akhirnya menyadari makna misinya menjadi seorang guru.
Po tidak lagi mengulangi cara yang digunakan pada latihan Kung Fu pertama
bersama The Furious Five. Tiba-tiba
ia mneyadari hal penting dalam pengamatannya selama ini, bahwa setiap panda
memiliki kegemarana unik dalam dirinya. Po akhirnya meminta setiap panda
melakukan hobby masing-masing. Tidak
lupa Po memberikan umpan balik sehingga setiap panda tahu apa yang masih perlu
dikembangkan lagi.
Saat di Desa Rahasia, Po juga menggunakan
metode pembelajaran yang berbeda ketika melatih anak-anak kecil dalam kelas Introduction to Kung Fu. Teknik inilah
yang mulai pudar digunakan dalam dunia pendidikan. Po tidak langsung
mengajarkan dasar gerakan Kung Fu, tetapi memilih untuk mendongeng (story
telling). Ia menceritakan teman seperguruanya yaitu The Furious Five yang terdiri dari Master Mantis, Master Viper,
Master Crane, Master Tigress, dan Marter Monkey. Dari kisah masa lalu lima
jagoan ini, murid-murid Po memelajari lima nilai penting dalam Kung Fu, yaitu
kesabaran, keberanian, rasa percaya diri, disiplin, serta belas kasih.
Story
telling sangat efektif diimplementasikan dalam pembelajaran sejarah. Misalnya
pada materi ‘Tradisi Masyarakat Indonesia masa Praaksara’ khususnya mengenai folklore yang berkembang di Indonesia.
Siswa diminta untuk mendongeng mengenai folklore
dan mengajukan pertanyaan serta menganalisisnya.
Po dalam hal ini telah menerapkan metode
pembelajaran yang bersifat fleksibel dan adaktif alias tidak kaku menggunakan
kurikulum. Metode pembelajaraannya disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Hal
inilah yang seharusnya diimplementasikan pendidik khususnya guru untuk menjadi
lebih kreatif dalam menggunakan ketertarikan siswa terhadap suatu hal yang
dikontekstualkan dalam proses pembelajran.
| Psikologi Pendidikan
“There is always something more to
learn, even for a master” (Master Oogway)
Quote
ini disampaikan Master Oogway kepada Po ketika berada di alam roh. Menjadi
seorang pendidik tidak serta merta membuat diri kita menjadi hebat. Kita
sebagai pendidik perlu secara berkelanjutan meng- upgrade sesuai perkembangan zaman (continues improvement). Semua orang barangkali bisa mengajar, tetapi
tidak semuanya mampu mendidik dan mengajarkan ilmu kepada orang lain dengan
baik dan benar. Menjadi pendidik berarti harus memhami betul siapa diri kita
sendiri pun siswa kita sesungguhnya.
“When
will you realize? The more you take, the less you have” (Master Oogway)
Quote
ini disampiakan Master Oogway kepada Kai sebelum akhirnya Kai mengambil seluruh
kekuatan Chi-nya. Pelajaran berharga yang dapat diambil dari sini adalah bahwa
keserakahan tidak membuat seseorang memiliki lebih banyak atau menjadi lebih
kaya. Berbagi ilmu dan menanam kebaikan justru akan menumbuhkan kebahagian
dalam diri kita untuk mendapatkan ketengan (inner peace).
Finally,
main point dari Kung Fu Panda 3 ini adalah penting untuk menjadi lebih percaya
diri dan menyadari kemampuan diri kita sendiri, baik itu bakat dan minat serta
potensi dan kelemahan diri kita pribadi serta mengembangkannya menjdai lebih
bermanfaat.