1. Vaginosis Bakterial (BV)
Infeksi vagina yang umum, disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri normal. Didiagnosa dgn pemeriksaan laboratorium terhadap cairan vagina.
Tanda dan Gejala :
- Lendir vagina yang encer, berwarna putih seperti susu atau keabuan yang sering kali memiliki bau amis yang kuat.
- Gatal di daerah vagina / panas
- Kadang-kadang asimtomatik (tidak ada gejala)
Komplikasi kehamilan :
Ibu : meningkatnya resiko :
- Persalinan premature
- Robeknya selaput yang terlalu dini (PROM/KPD)
- Infeksi selaput / korioamnionitis
- Infeksi rahim pasca melahirkan atau pascabedah Caesar (endometritis).
Bayi : tidak ada kecuali efek lahir prematur.
2. Klamidia Trakomatis
Penyakit hubungan seksual akibat bakteri yang umum terjadi. Didiagnosa melalui kultur dari cairan vagina.
Tanda dan Gejala :
- Berkisar dari tidak ada sampai rabas vagina, nyeri waktu berkemih dan nyeri di daerah panggul.
- Gejala dan infeksi rahim pasca melahirkan terdiri atas rabas vagina, nyeri panggul dan demam.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : meningkatnya resiko :
- Persalinan premature
- Robeknya selaput yang terlalu dini (PROM/KPD)
- Infeksi rahim pasca melahirkan
Bayi : infeksi pada mata dan paru-paru bayi yang baru lahir
3. Cacar Air ( Varicella zoster )
Infeksi virus, biasanya ringan jika didapati pada anak-anak, lebih serius jika muncul pada orang dewasa. Didiagnosa dengan adanya lepuh cacar air pada kulit.
Tanda dan gejala :
- Ruam merah dan gatal dengan lepuh berisi cairan di sekujur tubuh
- Gejala seperti pilek dan demam ringan sebelum munculnya ruam
- Sakit kepala, kelenjar leher membengkak, demam dan lelah
- Pneumonia (jarang)
- Ensefalitis (jarang)
Komplikasi kehamilan :
Ibu : Efek dari terkena cacar air. Barangkali terjadi pneumonia terutama pada trimester ketiga.
Bayi : Risiko (kecil) berkembang menjadi cacat lahir pada minggu keduapuluh.
Jika ibu terkena infeksi 5 hari sebelum melahirkan sampai 2 hari sesudah melahirkan, kemungkinan infeksi yang parah akan membuat bayi meninggal.
4. Sitomegalovirus (CMV)
Infeksi virus yang cukup sering dan dapat kambuh kembali. Disebarkan melalui kontak yang erat dengan orang yang terinfeksi, baik dari darah, ludah air kemih, menyusui atau seks. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Gejala seperti flu misalnya demam, nyeri tenggorokan, pembengkakan kelenjar limfe dan lelah.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali efek penyakit
Bayi : kira-kira 10% dari bayi yang ibunya terkena CMV pertama kali (primer) pada trimester pertama akan terkena infeksi ini dan mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena ikterus, tuli, masalah pada penglihatan, keterlambatan mental atau kematian.
5. Penyakit kelima (Parpovirus B19)
Penyakit ringan tetapi sangat menular yang disebabkan oleh virus di udara. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Ruam yang khas pada pipi (seperti pipi bekas ditampar) yang nantinya menyebar ke punggung, tangan dan kaki.
- Demam, sakit kepala, nyeri tenggorok atau nyeri sendi
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali efek penyakit
Bayi : sebagian besar janin yang terpajan tidak terpengaruh. Jika terinfeksi, sebagian kecil akan terkena anemia dan gagal jantung yang menyebabkan keguguran atau lahir mati.
6. Kutil Kelamin (Human Papilomavirus, HPV)
Juga disebut kondiloma, penyakit hubungan seksual karena virus yang umum terjadi. Didiagnosa dengan adanya kutil atau pemeriksaan lender dari leher rahim.
Tanda dan gejala :
- Kutil pada dan di sekitar leher rahim, vagina dan anus
- Dapat menimbulkan gejala ringan seperti gatal atau tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tergantung pada keparahan penyakit dan lokasi kutil.
Bayi : jika terserang HPV, dapat terjadi papilomatosis laring di usia belasan. Infeksi tenggorok ini dapat terjadi baik pada anak yang dilahirkan pervaginam maupun bedah Caesar.
Rute penyebarannya tidak diketahui.
7. Gonore (Neisseria gonorrhea)
Penyakit hubungan seksual akibat bakteri yang umum terjadi. Didiagnosa dengan biakan dari lender vagina.
Tanda dan gejala :
- Dapat mencakup nyeri perut, rabas vagina, sakit waktu berkemih, atau tidak ada gejala sama sekali.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada selain rasa tidak nyaman akibat infeksi
Bayi : jika ibu tidak diobati selama kehamilan, bayi mempunyai resiko tinggi untuk terkena infeksi mata yang dapat menimbulkan kebutaan.
8. Streptokokus grup B (GBS)
Adanya bakteri GBS (disebut kolonisasi) pada vagina dan /atau anus. Wanita dengan kolonisasi disebut pembawa GBS. Didiagnosa dengan biakan dari lender vagina dan anus ibu atau air kemih, atau dengan pemeriksaan darah, cairan spinal maupun air kemih bayi.
Tanda dan gejala :
- Meskipun GBS ada pada saluran genital, usus, kandung kemih, atau ginjal, pembawa infeksi ini biasanya tidak menunjukkan gejala infeksi.
- Infeksi penyakit GBS terjadi jika jumlah bakteri meningkat. Tanda-tanda infeksi mencakup demam, sakit, sering berkemih, persalinan kurang bulan, dan rasa tidak enak badan secara menyeluruh.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : infeksi pada rahim, cairan ketuban, kandung kemih atau daerah sayatan : meningkatnya resiko :
- Robeknya selaput yang terlalu dini
- Persalinan kurang bulan
- Melahirkan dengan bedah Caesar untuk para ibu dengan robeknya selaput yang berkepanjangan.
Bayi : kira-kira 1-2% bayi baru lahir yang ibunya terkolonisasi, mengalami GBS dan dapat menderita :
- Sepsis neonatal (infeksi darah)
- Meningitis (infeksi cairan yang mengelilingi otak dan korda spinalis) dan / atau kerusakan otak.
- Pneumonia pada bayi baru lahir
- Kematian
9. Hepatitis B (HBV)
Penyakit hubungan seksual akibat virus ; juga menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi.
Tanda dan gejala :
- Pada saat infeksi, dapat terjadi atau tidak terjadi gejala dari penyakit akut (mual, muntah, demam, kelelahan hebat, atau ikterus) tetapi dapat menjadi pembawa HBV kronis.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali efek infeksi
Bayi : risiko tinggi menjadi pembawa HBV kronis
10. Hepatitis C (HCV)
Penyakit virus yang disebarkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Banyak yang tidak mengalami gejala, beberapa mengalami mual, lelah, demam dan sakit kepala. Ikterus jarang terjadi.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali efek penyakit
Bayi : risiko kecil (kira-kira 5%) untuk menjadi pembawa HCV kronis
11. Virus Herpes Simpleks (HSV)
Penyakit hubungan seksual akibat virus yang umum terjadi, menyebar selama periode pemecahan virus. Didiagnosa dengan biakan dari lender vagina ibu atau lesi, atau dari lender maupun lesi bayi.
Tanda dan gejala :
- Beberapa mengalami lepuh dan luka pada daerah kelamin hanya sekali, sementara lainnya mengalami serangan periodic.
- Pemecahan virus terjadi selama episode pertama dan saat lain, baik ada gejala maupun tidak ada (pemecahan asimtomatis)
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali ketidaknyamanan akibat infeksi.
Bayi : infeksi kulit, mata dan system syaraf pusat.
Dapat menimbulkan kematian.
Risiko penyebaran tampaknya tertinggi selama episode serangan pertama pada ibu.
Risiko penyebaran rendah (kira-kira 3%) diantara wanita dengan serangan kambuhan.
12. Human Immunodeficiendy Virus (HIV)
Penyakit hubungan seksual akibat virus. Juga menyebar melalui kontak lain dengan darah yang terinfeksi. Menyebabkan AIDS. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Kenaikan atau penurunan berat badan yang berlangsung lambat, infeksi kambuhan, demam, ruam kulit dan pneumonitis.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : sebagaian besar orang dewasa yang terkena AIDS mempunyai rentang kehidupan yang pendek.
Bayi : bayi baru lahir yang terinfeksi biasanya meninggal dalam waktu beberapa tahun kemudian.
13. Listeriosis (Listeria monocytogenes)
Penyakit langka akibat makanan, disebabkan oleh bakteri terdapat dalam tanah, air, daging dan produk susu. Didiagnosa melalui pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Gejala seperti flu dengan demam, nyeri otot, mual dan muntah
Komplikasi kehamilan :
Ibu : wanita hamil memiliki kemungkinan 20 kali lebih besar untuk terkena listeriosis daripada orang dewasa yang sehat. Risiko adalah persalinan kurang bulan.
Bayi : infeksi segera sesudah lahir yang menyebabkan kesulitan bernafas dan makan. Kemungkinan lahir mati.
15. Penyakit Lyme
Infeksi bakteri yang disebabkan gigitan kutu yang terinfeksi. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Tanda pertama adalah luka merah besar yang mirip mata sapi pada daerah gigitan kutu. Kemudian akan terbentuk ruam kulit
- Tanpa pengobatan, luka akan sembuh tetapi infeksi berlanjut menimbulkan masalah pada jantung, sendi, atau system syaraf.
Komplikasi kehamilan:
Ibu : ketidaknyamanan akibat infeksi dan kemungkinan timbulnya masalah kesehatan di kemudian hari.
Bayi : jika bakteri masuk melalui plasenta selama kehamilan, dapat terjadi :
- Keguguran
- Lahir mati
- Cacat lahir
16. Gondongan (Paramiksovirus)
Infeksi virus, dewasa ini jarang terjadi karena sebagian besar orang dewasa sudah divaksin ketika masa anak-anak. Didiagnosa berdasarkan adanya gejala, terutama kelenjar yang bengkak.
Tanda dan gejala :
- Demam, kelenjar leher bengkak (terutama kelenjar ludah di bawah telinga), diare, dan rasa tidak enak badan yang menyeluruh.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : kemungkinan terjadi persalinan kurang bulan.
Bayi : resiko keguguran jika terinfeksi selama trimester pertama
17. Rubela (campak Jerman)
Infeksi virus, jarang pada orang dewasa yang sudah divaksin. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Demam, kelenjar limfe bengkak, dan ruam yang muncul kira-kira 2-3 hari sesudah timbulnya gejala lain.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali rasa tidak nyaman akibat infeksi
Bayi : jika terinfeksi pada separuh pertama masa kehamilan, ada kemungkinan timbul sindrom rubella congenital :
- Gangguan penglihatan
- Cacat jantung
- Tuli
- Keterbelakangan mental
18. Sifilis (Treponema pallidum)
Penyakit hubungan seksual akibat bakteri. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Luka atau lecet kecil dan tidak sakit pada daerah kelamin dalam 2 bulan sesudah pemajanan.
- Sakit (6 minggu sesudah luka sembuh) dengan ruam, demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar.
- Jika tidak diobati, dapat menimbulkan masalah pada mata, jantung, sitem syaraf, kulit dan tulang.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : persalinan kurang bulan
Bayi : masalah pada mata, jantung system syaraf, kulit dan tulang. Kemungkinan lahir mati.
19. Toksoplasmosis (Toxoplasma gondii)
Infeksi protozoa yang disebabkan oelh organisme yang terdapat pada daging mentah, tinja kucing, dan akar sayuran akibat tanah yang terkontaminasi. Didiagnosa dengan pemeriksaan darah.
Tanda dan gejala :
- Infeksi ringan dengan gejala mirip flu, atau tidak terlihat adanya penyakit sama sekali pada orang dewasa.
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali ketidaknyamanan akibat infeksi
Bayi : kemungkinan terjadi malformasi bawaan atau kematian janin. Risiko gangguan yang parah lebih besar jika ibu terkena infeksi primer pada separuh pertama masa kehamilan.
20. Trikomoniasis (Trichomonas vaginalis)
Penyakit hubungan seksual yang umum terjadi, disebabkan oleh priotozoa. Didiagnosa dengan pemeriksaan cairan vagina.
Tanda dan gejala :
- Infeksi vagina dengan keluarnya cairan berbau busuk dan berwarna kuning kehijauan
- Kadang-kadang tidak ada gejala
Komplikasi kehamilan :
Ibu : meningkatnya risiko :
- Robeknya selaput terlalu dini (PROM/ KPD)
- Persalinan kurang bulan
Bayi : tidak ada kecuali efek lahir prematur.
21. Jamur (kandida, monilia)
Infeksi jamur pada vagina, kulit, atau putting payudara ibu, atau mulut dan daerah popok dari bayi. Didiagnosa dengan adanya tanda atau gejala atau dengan pemeriksaan mikroskop jaringan yang terinfeksi.
Tanda dan gejala :
- Gatal dan ruam yang nyeri pada vagina, putting payudara, atau daerah kulit yang basah.
- Kadang-kadang sakit tanpa disertai ruam
- Bercak putih pada mulut bayi atau daerah popok
Komplikasi kehamilan :
Ibu : tidak ada kecuali ketidaknyamanan akibat infeksi
Bayi : jamur dapat menyebabkan sariawan (thrush), gangguan pencernaan, dan ruam popok.
Artikel ini dirangkum dari buku terjemahan, berjudul Panduan Lengkap : Kehamilan, Melahirkan, & Bayi. oleh : Penny Simkin, P.T ; Janet Whalley, R.N., B.S.N ; Ann Keppler, R.N., M.N.
Alangkah bijaksananya, jika bunda terdeteksi mengalami infeksi saat hamil / setelah keguguran / penyebab keguguran adalah infeksi, sebelum merencanakan kehamilan, infeksi yang diderita hendaknya ditangani secara tuntas, agar kehamilan berikutnya lebih sehat dan lancar.
Semoga Sehat.
Anita Intan Sari.