Semua ibu yang sudah menjalani
proses menyusui cukup lama sudah mulai mengenal berbagai tahapan dalam
menyusui. Ada tahapan belajar di awal yang membuat kita mesti kadang menahan
sakit karena puting lecet dan membutuhkan kesabaran ekstra sampai nantinya
menuju fase menyapih yang biasanya cukup emosional. Nah, salah satu fase yang
tidak kalah menantang adalah fase menggigit puting. Fase ini cukup seru karena
sebetulnya sering melibatkan kerjadian yang lucu karena tingkah polah si anak,
tetapi seringkali tidak lucu karena ibunya juga merasa kesakitan.
Biasanya, dalam jangka waktu dua tahun
menyusui, ibu bisa mengalami beberapa kali fase bayi suka gmengigit puting.
Jangan dibiarkan ya Bu, karena bayi juga harus tahu bahwa ibunya pun punya
batasan. Tentu masih ingat kan pada prinsip bahwa menyusui itu tidak terasa
sakit dan tidak boleh terasa sakit? Karena jika ibu merasa sakit, berarti ada
proses atau caranya yang harus diperbaiki.
Ada berbagai alasan kenapa bayi
menggigit: sedang tumbuh gigi, mengajak ibu main atau bercanda, bayi sedang
gemas, atau karena pelekatan yang tidak pas sehingga bayi merasa kesal dan
sebagainya.
Bayi yang sedang menyusu dengan
pelekatan yang sempurna, secara fisik tidak akan bisa mengigit puting karena
mulut sedang terbuka lebar dan puting masuk jauh ke dalam mulut si bayi.
Jadi untuk dapat mengigit puting ibunya, bayi harus melepaskan pelekatannya
tadi, lalu memundurkan kepalanya sedikit dan kemudian baru: hap! Gigit! Kalau
sedang menyusui, perhatikan gerakan melepas pelekatan dan mundur tersebut. Jika
itu terjadi, segera lepaskan payudara dengan menyelipkan jari di sudut mulut
bayi.
Bagaimana jika kalah cepat dengan si
kecil? Selipkan jari di mulutnya. Setelah dia buka mulut, tarik payudara
keluar. Tetapi jangan ditarik paksa ya, agar tidak terluka. Kemudian tutup
pakaian dan berhenti sejenak. Satu tips penting: jangan berteriak, tertawa,
menjerit atau melotot karena bayi justru akan menganggap itu lucu dan jadi
kesenangan. Atau bisa jadi, reaksi keras dari ibu bisa membuat bayi jadi kaget
dan malah trauma menyusu. Setelah pakaian ditutup, jelaskan kepada si kecil
bahwa ibu merasa sakit jika digigit. Sehingga kalau payudara sakit, tidak akan
bisa dipakai untuk menyusui sementara waktu.
Jika bayi masih ingin menyusu,
berikan payudara yang satunya. Jika dia mengulanginya lagi, ulangi kembali cara
di atas. Kalau dia minta lagi, kali ini beri tahu bahwa dua payudara ibu sedang
sakit. Bayi kita cukup pintar lho, dia akan cepat menyerap hubungan
sebab-akibat yang tadi dia alami. Manfaatkanlah fase ini untuk mengajarkannya
berempati.
Jika ada orang lain saat itu seperti
ayah/nenek/pengasuh, minta mereka mengajak bayi minta maaf pada ibu. Lho, bayi
kan belum bisa bicara? Betul, tetapi bukan berarti mereka tidak mengerti.
Manfaatkan setiap fase menyusui untuk belajar berkomunikasi dengan bayi, bahkan
saat bayi belum bisa berbicara sekalipun. Fase mengigit ini adalah saat yang
tepat juga untuk mengajarkan anak kesopanan dan patuh pada aturan dalam
konteks yang sederhana. Dia akan memahami bahwa ibu punya batas dan mengigit
puting itu tidaklah menyenangkan.
Usahakan juga menyusui bayi di
tempat yang tenang agar konsentrasi bayi tak terganggu. Kadang bayi menggigit
karena mendengar suara lain dan menoleh ke sumber suara tanpa melepaskan
mulutnya dari puting payudara. Kadang bayi suka menggigit karena merasa kurang
perhatian dari Ibu, misalnya Ibu menyusui sambil main HP, menonton televisi
atau hal lainnya. Ajak bayi mengobrol, menyanyikan lagu untuknya atau usap-usaplah
kepalanya saat menyusui.
Kadang bayi menggigit puting
payudara ketika sudah akan berakhir menyusunya. Jadi, kenali tanda-tanda dia
akan selesai menyusu. Jika hisapan bayi sudah mulai melemah atau gerakannya
melambat, cobalah mengeluarkan puting payudara secara perlahan.
So, Moms yang sedang kesakitan
karena digigit, jangan ditahan sendiri yaaa. Komunikasikan kepada si bayi juga yaaa :)
No comments:
Post a Comment