Jogja,, Jogja,, kota istimewa,,,,
Jogja terbentuk dari rindu, , dan angkringan ditambah persahabatan dan kenangan.
Amboi, aku memang bisa dibilang belum terlalu sering ke Jogja masih bisa dihiting jari. Tapi setiap moment ke Jogja memang selalu membawa kenangan dan keistimewaan tersendiri.
Aku ingat betul, awal ke Jogja itu ketika kelas tiga SMP saat study tour. Seperti tour pada umumnya setiap kali ke Jogja pasti akan keliling Borobudur, Prambanan, Parisnya Jogja a.q.a pantai Parangtriris dan diakhiri dengan wisata belanja di Malioboro. Awal berangkat kunjungan temenku, Ribut, yang paling jail dulu waktu kelas satu tapi sempet berdarah kepalanya gak sengaja gara-gara aku :D, maboknya gak ketulungan dari awal berangkat sampai teler. Aku duduk di dekat pintu depan, berasa kayak kondektur, dekat guru Seni. Semua menyenangkan dan berjalan lancar sampai pada akhirnya, pas mau pulang Sigit, sepupuku, kehilangan kameranya. Waktu itu masih pake roll film merk Fujifilm kalau tidak salah.
Sebetulnya, aku gak tau persis gimana kejadiannya, kamera itu pindah-pindah tangan. Aku sih gak memegangnya karena aku cukup sadar diri itu barang mahal. Situasinya memang lumayan crowded, karena pas teman-teman pada selesai belanja dan foto-foto mereka berjejalan masuk bus barengan dengan pedagang asongan yang menjajakan dagangan. Meski sebenarnya sudah dilarang, tapi tetap memaksa mereka. Memang sih, waktu itu aku sempat mendengar mereka menitipkan kamera tapi aku gak terlalu ngeh karena sibuk beberes. Aku juga tidak tahu pastinya dimana mereka menaruh kameranya.
Begitu pas bus sudah jalan atau sudah sampai di sekolah gitu yah baru sadar dia kalau kameranya tidak ada. Aku juga tidak paham, tapi semua orang seolah menyalahkan aku dan menuduhku menghilangkannya. Meskipun aku sepupunya tentu saja aku tidak enak hati, apalagi aku tidak punya cukup biaya untuk mengganti biayanya. Terlebih lagi, rasanya kurang fear kalau hanya aku yang menggantinya karena kamera itu pindah-pindah tangan. Bisa kameranya terjatuh ketika diletakkan di tas di dekat pintu masuk depan bus atau ada yang "mengambilnya". Namun, semua itu sudah berlalu mudahan sudah saling mengikhlaskan yah :)
No comments:
Post a Comment