Dee'Z aiDa
Sunday, December 31, 2023
Tuesday, April 13, 2021
Monday, January 18, 2021
Hikmah Banjir
HIKMAH
BANJIR
~DeeaiDa~
Perkenalkan.
Aku Aida, salah satu pengungsi banjir di salah satu kabupaten di Kalimantan
Selatan. Saat ini di beberapa titik banjir mulai surut, namun di titik-titik
lainnya banjir masih menggenang. Khususnya banjir karena pasang. Alhamdulillah,
bantuan tak hentinya berdatangan, pun para relawan yang tak patah arang
bergotong royong, kayuh baimbai, kata
orang Banjar. Stay safe always
semuanya….
Salah satu hikmah
banjir ini bagiku yang memang seorang perantauan di banua ini adalah aku jadi
tahu beberapa kosa kata baru Bahasa Banjar. Misalnya: Bakayau, Calap, Lancat, Limpas, Lunglup, Maristaan, dan Mamarina. Khusus Mamarina ini yang menurutku paling epic
karena kupikir awalnya adalah nama orang, tapi ternyata bukan. Lebih merujuk
pada sebuah panggilan umum saja. Ah, kemana saja aku selama ini hingga baru
saja mengetahuinya. Hehehe..
Salah kedua hikmah
banjir, semoga yang masih jomblo (ada yang) dapat jodoh. Aamiin. Emang ada.
Ada.
Serius.
Pengalaman tetanggaku, waktu banjir
besar 1994 di sebuah dusun Bojonegoro.
Kala itu, aku masih
enam tahun, kelas 1 SD. Harusnya masih TK, tapi entah bagaimana ceritanya aku
mengikuti temen-temen yang usianya satu-dua tahun di atasku sekolah. Jadinya, waktu
kelas 1 SD itu statusnya ngenger/nunut.
Menjelang tengah malam,
tiba-tiba terdengar bunyi kentongan dipukul berkali-kali, (waktu itu masih
musim ronda), suara derap kali yang menggema, serta gemuruh air di belakang
rumah yang memang jaraknya sungai tidak terlalu jauh dari sungai.
Aku mengerjap. Perlahan
beringsut. Kulihat ayah dan ibu sibuk lalu-lalang menaikkan barang-barang dan
hasil panen ke tareng. Nampak ibu
juga membungkus beberapa helai pakaian dan entah apalagi. Tiba-tiba, kaki sudah
basah oleh air yang entah sejak kapan sudah menapaki rumah. Cepat sekali air meninggi
dalam hitungan detik. Ibu segera berlari menggendongku untuk mengungsi ke
tempat lebih tinggi. Sementara ayah memastikan rumah aman dan mengunci pintu
dari luar.
Awalnya, kami mengungsi
ke rumah tetangga, sambil memantau debit air. Namun, seolah dicurahkan begitu
saja, air sudah menggenang hingga separuh rumah dengan arus yang lumayan kuat
berputar-putar di halaman rumah nenek. Setidaknya itu yang ku ingat sebelum
berangsek ke masjid untuk menghindari genangan air yang seolah hendak menarik
kaki ke dalamnya.
Saat itulah, aku sempat
mendengar ada yang berteriak minta tolong. Suara seorang wanita yang hanyut
terbawa arus. Tidak begitu jelas raut wajahnya, hanya teriakan dan tangan yang
menggapai ke atas dan terus bergerak ke belakang menuju sungai. Dengan cekatan,
seorang lelaki terjun menolongnya. Wanita tersebut berhasil dijangkau. Kemudian
mereka berpegangan pada tiang di sisi seberang rumah nenek. Beberapa orang kemudian
dating membawakan tali dan lampu petromak sebagai penerang. Perlahan mereka
akhirnya bisa menepi. Dari situ lah, mereka kemudian berjodoh dan menikah. Langgeng
sampai hari ini. Masyaallah tabarokallah..
Sementara aku, pada
akhirnya mengungsi ke tempat Pakde karena masjid penuh. Di sana pun penuh
dengan pengungsi lainnya. Kami berdesakan di kamar, berbagi tempat tidur. Tetap
saja, aku tidak bisa memejamkan mata barang sebentar. Rasanya malam itu begitu
mencekam dan sangaat panjang. Entah sudah berapa lama banjir mengepung dusun
kami kala itu, karena rasanya hari tak kunjung berganti.
Setelah surut, aku
tetap diminta ibu bertahan di rumah Pakde. Sesekali ayah dan ibu menengokku
sembari pulang untuk beberes rumah pascabanjir. Butuh berhari-hari untuk
membersihkan dan mengeringkan rumah. Meski tidak banyak perabot di rumah (waktu
itu belum ada satupun peralatan elektronik, hanya lampu itupun baru beberapa
yang terpasang karena listrik baru saja masuk desa), namun tetap saja
porak-poranda diterjang banjir. Apalagi lantai rumah dari tanah liat bercampur
lumpur. Jadi, ayah menyiasati dengan menaburkan dedek persak pada titik-titik tertentu di dalam rumah agar tanah
lebih padat dan bisa dilalui. Beberapa juga ditumpagi widik agar lebih nyaman ketika kaki menapak.
Sesekali aku menengok
rumah karena mulai jenuh. Tentu saja, aku bermain dengan teman-teman di
sepanjang jalan sambil mencari temuan. Aku, secara khusus mencari uang ayah
yang ikut hanyut. Uangnya biasa disimpan di dalam bungkus rokok. Kebiasaan ayah
dari dulu, namun semenjak berhenti beberapa tahun belakangan merokok sudah
tidak lagi. Tentu saja tid ketemu. Kami justru menemukan barang-barang lain
yang tersangkut karena banjir. Jika menemukan sesuatu kami akan berteriak,
mengumpulkannya, lalu melaporkannya kepada orang dewasa. Mereka kemudian akan
menanyakan kepemilikannya. Beberapa ternak sudah tid terselamatkan lagi.
Selang beberapa hari,
nampaknya ada bantuan datang entah dari mana. Tidak terlalu lekat di ingatan.
Namun yang pasti saat itu kami anak kecil dikumpulkan dan ketika pulang aku
sudah menenteng peralatan sekolah berupa buku dan alat tulis. Selebihnya
entahlah, yang pasti saat itu aku bahagia.. Beberapa bukuku juga ikut hanyut dan
tak layak lagi. Tak sabar, akupun bergegas pulang dengan senyum merekah sembari
memeluk buku dan alat tulis. Ingin segera mengabarkan pada ayah bahwa aku akan
sekolah lagi.
Salah ketiga hikmah
banjir adalah aku memberanikan diri untuk menjejakkan karyaku ini di KBM. Entahlah,
aku merasa supan, mengingat sudah
lama menjadi silent reader saja. Mohon
krisannya ya kak.. mohon dibetulkan juga jika ada kata yang kurang tepat.
Terima kasih sudah berkenan membaca.
Salam dari pengungsian.
Catatan:
* Bakayau/behayau
=
menceburkan diri dan berjalan di air
tergenang
* Calap = banjir/
kebasahan
* Kayuh Baimbai
= gotong royong
* Lancat = kondisi kaki keriput karena keseringan kena air
* Limpas = air berlebih
* Lunglup = kebesaran
* Maristaan = meratapi keadaan
* Mamarina = panggilan umum untuk paman atau bibi
* Supan = malu
* Ngenger/Nunut =
ikut orang/ikut-ikutan
* Dedek Persak =sampah
kasar hasil menggiling padi
* Tareng = sebuah
tempat penyimpanan khusus dua tingkat yang terbuat dari bambu
* Widik = alat khusus
untuk menjemur tembakau
Monday, October 19, 2020
RPP DARING
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN
(RPP
DARING)
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Banjarmasin
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas Peminatan/Semester : XI MIPA / 1 (Satu)
Materi Pokok : Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia.
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (2 JP)
A.
Tujuan
Pembelajaran
Melalui
pembelajaran moda daring (online) dengan model Discovery Learning peserta
didik memperoleh pengalaman belajar dapat berpikir
kritis dan kreatif dalam menjelaskan latar belakang kedatangan Inggris ke Indonesia serta menganalisis tokoh Raffles dan
prinsip-prinsip pemerintahan yang akan dijalankan di Indonesia. Kemudian kreatif
dan terampil mengolah informasi dari
hasil literasi yang dilakukan dengan membuat infografis dari bahan di sekitar dengan
indikator pencapaian kompetensi:
1. Menjelaskan tentang awal kedatangan
bangsa Inggris ke Indonesia.
2.
Menganalisis tokoh Raffles dan
prinsip-prinsip pemerintahan yang akan dijalankan di Indonesia.
3.
Menganalisis pemerintahan Raffles dan
usaha-usaha yang dijalankannya.
4.
Membuat sebuah infografis dari hasil
literasi yang dilakukan tentang awal kedatangan bangsa Inggris dan pemerintahan
Raffles di Indonesia.
B.
Langkah-Langkah
Pembelajaran (Dalam LMS Ruangguru)
1.
Pendahuluan
a. Salam
pembuka.
b. Menanyakan
kabar dan meminta peserta didik untuk melakukan presensi di fitur tugas.
c. Melakukan
appersepsi mengenai materi tentang kolonialisme dan imperialisme yang telah
dipelajari pada pembelajaran sebelumnya
d. Menanyakan
tentang tokoh Raffles dan awal kedatangan Inggris di Indonesia.
e. Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
f. Menyampaikan
manfaat pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
a. Memberikan
stimulus berupa video kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia melalui fitur
materi dan timeline di LMS Ruang
Guru.
b Memberikan
masalah/problem terkait kedatangan bangsa Inggris dan tokoh Raffles yang harus
diselesaikan peserta didik, yakni:
1) Bagaimana
awal kedatangan bangsa Inggris di Indonesia?
2) Bagaimana
prinsip-prinsip pemerintahan yang dilakukan oleh Raffles di Indonesia?
c Memberikan
materi berupa video dan infografis melalui fitur materi di LMS Ruang Guru mengenai kolonialisme inggris di Indonesia tahun 1811-1816.
d. Peserta didik mengamati video dan mengupload foto
kegiatan mandiri melalui fitur timeline Obrolan Ruang Guru
e. Peserta
didik melakukan tanya-jawab atau obrolan melalui fitur timeline LMS Ruang Guru
f. Memberikan
klarifikasi dan penguatan atas pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik
g. Meminta
peserta didik memberikan kesimpulan.
3.
Penutup
a. Merefleksi
pembelajaran dengan memberikan tugas melalui fitur tugas LMS Ruang Guru
b. Mengingatkan
bahwa tugas dikumpulkan paling lambat pukul 10.00 WITA
c. Menginformasikan
pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
d. Mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
dan motivasi tetap semangat belajar dan menjaga kesehatan
e. Memberikan salam penutup
C.
Penilaian
1.
Sikap
Ketepatan kehadiran, kedisiplinan dan keaktifan
melaksanakan pembelajaran dalam melakukan obrolan atau chatting di timeline LMS Ruangguru; ketepatan waktu saat mengerjakan
tugas; dan menjungjung tinggi kejujuran dalam mengerjakan tugas. Serta memiliki
sikap nasionalisme pada diri peserta didik.
2.
Pengetahuan
Evaluasi pembelajaran berupa tugas terstruktur yang
terlampir melalui fitur tugas LMS Ruangguru.
3.
Keterampilan
Penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan dalam
melaksanakan tugas meliputi keterampilan berpikir dan bertindak dalam
memberikan tanggapan/obrolan/chatting di fitur timeline LMS Ruangguru terkait kedatangan
bangsa inggris di Indonesia dan pemerintahan tokoh Raffles di Indonesiaa.
Tuesday, September 15, 2020
Belajar di RRI
Dirgahayu Radio Republik Indonesia (RRI) yang ke-75. Semoga tetap mengudara dan menyebarkan pesan kebaikan bagi Indonesia. Aamiin....
Saya pribadi, terima kasih sekali kepada RRI Pro 2 Banjarmasin telah diberikan kesempatan berharga mengajar mengudara streaming langsung dari 92,5 FM. Semoga menjadi langkah awal dalam menebarkan kebaikan juga, khususnya dalam pendidikan.